Ekonom prediksi inflasi Mei terdongkrak kenaikan harga tiket pesawat dan pangan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Adanya momentum Ramadan yang jatuh pada bulan Mei 2019 menyebabkan inflasi bisa melonjak tinggi. PT Bahana Sekuritas memprediksi inflasi mencapai 3,1% hingga 3,4% secara tahunan (yoy) atau setidaknya yang tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Sebagian besar lonjakan tingkat harga harus dikaitkan dengan faktor musiman seperti bulan Ramadan yang secara historis diikuti oleh kenaikan harga pangan bergejolak alias volatile food.

"Namun kami melihat kemungkinan bahwa inflasi bisa melayang di atas kisaran perkiraan kami," imbuh Kepala Ekonom PT Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro berdasarkan rilis yang dikutip Kontan.co.id, Minggu (9/6).


Peningkatan inflasi ini didorong oleh kenaikan harga tiket pesawat yang bisa memengaruhi biaya transportasi untuk kegiatan kepulangan Ramadan. Kenaikan harga tiket pesawat juga bisa meningkatkan permintaan transportasi lain sehingga meningkatkan harga bus, kapal dan kereta api.

"Pada akhirnya mengarah pada peningkatan lintas sektoral harga yang diatur," jelas Satria.

Kendati demikian, Satria menambahkan inflasi pada Ramadan tahun ini menjadi salah satu inflasi terendah. Sebelumnya selama bulan suci Ramadan, inflasi pada tahun 2008 mencapai 12,14%, pada tahun 2013 mencapai 8,18% dan inflasi pada tahun 2015 mencapai 7,26%.

Sementara itu, ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Winang Budoyo memprediksi inflasi Mei 2019 mencapai 0,5% secara bulanan (mom) dan 3,13% yoy. Sedangkan inflasi inti mencapai 0,2% mom dan 3,04% yoy.

"Faktor pendorong ya meningkatnya permintaan sepanjang bulan puasa terutama makanan," ujar Winang saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/6).

Hingga akhir tahun, Winang memprediksi inflasi berada di bawah 4%. Sedangkan Satria memprediksi inflasi akhir 2019 mencapai 3,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli