KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga energi seperti pertamax dan tarif listrik golongan 3.000 VA dikhawatirkan akan ikut mengerek inflasi ke level yang lebih tinggi. Terlebih lagi adanya ancaman inflasi pangan yang saat ini belum tertangani. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, sebelum pemerintah menerapkan kebijakan tersebut, outlook inflasi pada tahun ini relatif sudah lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini disebabkan karena faktor pemulihan ekonomi dan juga beberapa kebijakan sebelumnya, seperti menaikkan tarif Pertamax dan tarif PPN 11% dengan tambahan kebijakan menaikkan tarif listrik untuk golongan 3.000 VA ke atas sehingga menurutnya hal tersebut akan membuat inflasi pada tahun ini jauh lebih tinggi dari proteksi pemerintah.
Ekonom Prediksi Inflasi pada 2022 Bisa Tembus 4,5%, Subsidi Diminta Tepat Sasaran
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga energi seperti pertamax dan tarif listrik golongan 3.000 VA dikhawatirkan akan ikut mengerek inflasi ke level yang lebih tinggi. Terlebih lagi adanya ancaman inflasi pangan yang saat ini belum tertangani. Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, sebelum pemerintah menerapkan kebijakan tersebut, outlook inflasi pada tahun ini relatif sudah lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini disebabkan karena faktor pemulihan ekonomi dan juga beberapa kebijakan sebelumnya, seperti menaikkan tarif Pertamax dan tarif PPN 11% dengan tambahan kebijakan menaikkan tarif listrik untuk golongan 3.000 VA ke atas sehingga menurutnya hal tersebut akan membuat inflasi pada tahun ini jauh lebih tinggi dari proteksi pemerintah.