KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan barang konsumsi menjelang pemilihan umum (Pemilu) biasa meningkat. Pemilu pun bakal mengungkit konsumsi rumah tangga maupun konsumsi lembaga non profit lewat kampanye para kandidat. Mengingat pesta rakyat akan digelar pada Februari 2023, kemungkinan hingar bingar akan terasa pada akhir tahun 2023. Di tengah peningkatan permintaan akan barang tersebut, Kepala Riset Grup DBS, Maynard Arif, mengungkapkan, inflasi tak akan bergerak signifikan.
Baca Juga: Fitch Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023, Ini Alasannya "Inflasi tidak akan terlalu terdampak. Kecuali, memang kalau ada peningkatan harga komoditas kembali," terang Maynard kepada Kontan.co.id, Kamis (3/8) saat ditemui di Jakarta. Justru sebaliknya, Maynard menilai inflasi pada akhir tahun 2023 akan melandai. Ini juga terpengaruh oleh faktor basis tinggi (
high base effect). Karena pada akhir tahun 2022, ada kenaikan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maupun BBM non subsidi. Kalaupun ada potensi kenaikan inflasi pada akhir tahun 2023, Maynard menduga ada campur tangan pengaruh peningkatan permintaan sehubungan dengan liburan akhir tahun.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan Jelang Pemilu 2024 "Selain faktor pemilu, di kuartal IV-2023 kan ada libur Natal dan Tahun Baru. Sehingga ini akan susah mengartikan kenaikan inflasi murni karena jelang Pemilu atau tidak," tambah Maynard. Ia mengaku tak memiliki perhitungan terkait dengan potensi kenaikan inflasi. Namun, bila menilik periode sebelumnya, ia menduga akan di bawah 0,1%. "Kalaupun ada, biasanya nol koma nol sekian persen. Namun perhitungannya pastinya tidak pernah kami ukur," tuturnya.
Baca Juga: Inflasi Bulan April 2023 Diprediksi Turun Maynard pun memperkirakan, inflasi pada akhir tahun 2023 akan bergerak di kisaran 3,7% yoy atau berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% yoy hingga 3% yoy. Kemudian pada akhir tahun 2024, inflasi akan melandai ke kisaran 3,4% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli