Ekonom: PTPN Perlu Investasi Besar Jika Ingin Tingkatkan Kinerja Pabrik Gulanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Bank Mandiri menilai, konsolidasi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN Grup belum menyasar akar permasalahan kinerja operasional pabrik gula perusahaan.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai, pengoperasian pabrik-pabrik gula di Jawa yang tidak optimal umumnya berakar pada persoalan kecukupan lahan dan pasokan tebu. 

Dendi mencatat, lahan-lahan petani tebu di Pulau Jawa sudah banyak beralih fungsi untuk budidaya tanaman lain maupun untuk kebutuhan lain di luar pertanian seperti misalnya pemukiman, perluasan kota, dan lain-lain. Alhasil, pasokan tebu ke pabrik gula jadi berkurang dan memengaruhi operasional dan utilisasi pabrik.


“Permasalahan industri gula di Jawa itu lahan yang makin terbatas, jadi tidak ada skala keekonomiannya,” ujar Dendi kepada Kontan.co.id (26/1).

Dendi menilai, jika PTPN serius ingin meningkatkan kinerja pabrik gulanya, PTPN sebaiknya perlu melakukan pengembangan lahan baru di luar Jawa. Hal ini juga perlu dibarengi dengan relokasi pabrik-pabrik PTPN ke dekat lahan-lahan yang berada di luar Pulau Jawa tersebut.

Baca Juga: PTPN Pastikan Rencana Pemisahan Pabrik Gula Tak Pengaruhi Kegiatan Operasional

“Cuma memang perlu investasi yang besar, bisa triliunan juga itu kalau mau buat lahan, lahannya bisa ribuan hektar,” imbuh Dendi.

Seperti diketahui, PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN hendak melakukan pemisahan beberapa pabrik gula pada sejumlah anak usahanya. Kelak, pabrik tersebut akan dialihkan ke perusahaan yang baru dibentuk, yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).

PT SGN merupakan anak usaha PTPN III. Sebanyak 99% saham perusahaan yang dikenal dengan nama Sugar Co ini dimiliki oleh PTPN III.

Rencana pemisahan pabrik didasari oleh beberapa alasan, yaitu; belum optimalnya kinerja operasional dengan tingkat produktivitas yang masih relatif rendah dibandingkan pabrik gula swasta, aspek komersial yang masih belum kompetitif dan struktur permodalan yang belum optimal mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, kinerja keuangan perusahaan yang terus menurun, sehingga membatasi kemampuan pengembangan perusahaan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki belum optimal.

Adapun anak usaha PTPN yang pabrik gulanya akan dipisah dan dialihkan antara lain PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, dan PT Buma Cima Nusantara (anak usaha PTPN VII).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi