KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan klaim, lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's (S&P) segera menaikkan peringkat utang Indonesia dari saat ini BBB- menjadi BBB tahun depan. Namun, para ekonom meragukan hal itu. Pasalnya, kinerja perekonomian Indonesia belum memuaskan dan masih rentan terhadap efek global. Ekonom Institute for Developtment of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengingatkan, S&P baru saja menaikkan peringkat utang Indonesia pada Mei 2017. Dengan alasan itu, ia ragu bakal ada kenaikan peringkat utang lagi dalam jangka pendek. Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia masih labil. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika (AS) belakangan ini melemah. "Depresiasi rupiah masih akan berlanjut hingga akhir tahun, bahkan diprediksi bisa menembus Rp 13.700 per dollar AS," terang Bhima, Minggu (22/10).
Ekonom ragu rating utang Indonesia naik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan klaim, lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's (S&P) segera menaikkan peringkat utang Indonesia dari saat ini BBB- menjadi BBB tahun depan. Namun, para ekonom meragukan hal itu. Pasalnya, kinerja perekonomian Indonesia belum memuaskan dan masih rentan terhadap efek global. Ekonom Institute for Developtment of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengingatkan, S&P baru saja menaikkan peringkat utang Indonesia pada Mei 2017. Dengan alasan itu, ia ragu bakal ada kenaikan peringkat utang lagi dalam jangka pendek. Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia masih labil. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika (AS) belakangan ini melemah. "Depresiasi rupiah masih akan berlanjut hingga akhir tahun, bahkan diprediksi bisa menembus Rp 13.700 per dollar AS," terang Bhima, Minggu (22/10).