Ekonom Ramal Cadangan Devisa November 2022 Naik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah ekonom meramal posisi cadangan devisa pada November 2022 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, cadangan devisa Indonesia pada November 2022 berada pada kisaran US$ 131 miliar hingga US$ 132 miliar. 

Angka ini naik US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2022 yang tercatat US$ 130,2 miliar.

"Proyeksi kenaikan cadangan devisa didasarkan pada net foreign inflow di pasar obligasi dan pasar saham selama bulan November," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (6/12).

Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal akan Segera Umumkan Larangan Ekspor Bahan Mentah Bauksit

Di pasar obligasi, Josua bilang, investor asing mencatat net buy sebanyak US$ 1,51 miliar. 

Sementara di pasar saham, investor asing mencatatkan net buy sebesar US$ 0,05 miliar. 

Di sisi lain, Rupiah cenderung mengalami pelemahan sepanjang bulan November hingga berada di level Rp 15.732 per dolar AS di akhir bulan. Namun demikian, dampak dari inflow di pasar keuangan diperkirakan akan lebih berdampak pada cadangan devisa di bulan November.

Sementara itu, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indratomo meramal, cadangan devisa pada November 2022 akan berada pada angka US$ 131 miliar.

Sama dengan Josua, angka ini sedikit lebih tinggi dari posisi pada Oktober 2022 yang sebesar US$ 130,2 miliar.

Menurutnya, tetap tingginya cadangan devisa didorong oleh kinerja ekspor yang masih surplus. 

Baca Juga: Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga & Penguatan Kinerja Berlanjut Hingga Akhir Tahun

Adapun neraca perdagangan di bulan Oktober tercatat mengalami surplus sebesar US$ 5,67 miliar. Neraca perdagangan ini meningkat dari US$ 4,99 miliar pada September 2022.

"Hingga akhir tahun 2022, cadangan devisa diperkirakan berada di level US$ 132 miliar, seiring stabilnya ekonomi domestik serta optimisme pertumbuhan ekonomi mendatang," kata Banjaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli