KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi inti diperkirakan akan kembali naik setelah menurun pada Februari 2022 menjadi sebesar 3,09% secara tahunan. Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, inflasi inti akan naik pada Maret dan April lantaran memasuki periode musiman yakni Ramadan dan juga Lebaran. Faktor pendorongnya adalah meningkatnya permintaan utamanya pada makanan dan minuman yang diproses serta barang-barang tahan lama. “Inflasi inti untuk Maret dan April kami perkirakan bisa naik sejalan dengan Ramadan dan Lebaran. Faktor pendorong terbesar dari pengerek inflasi inti kemungkinan masih dari makanan dan minuman,” tutur Faiz kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Menurutnya, puncak inflasi inti kemungkinan akan terjadi di semester I 2023. Ini selain efek dari Ramadan dan Lebaran, produsen juga masih akan meneruskan tekanan biaya input mereka ke konsumen sampai akhir semester I. Baca Juga: BPS: Tekanan Inflasi Inti Pada Februari 2023 Masih Relatif Moderat