Ekonom ramal pemangkasan QE dilakukan Desember



NEW YORK. Mayoritas ekonomi yang disurvei Bloomberg memprediksi, the Federal Reserve akan mulai melakukan pemangkasan stimulus pada Desember mendatang. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 20 dari 41 ekonom yang disurvei pada periode 18-19 September bilang, the Fed akan menunggu hingga Desember sebelum mengambil langkah pertama pengurangan QE bernilai US$ 85 miliar per bulan. Sementara, pada survei periode 9-13 September, para ekonom yakin the Fed akan menurunkan nilai stimulusnya pada pekan ini. Namun, yang terjadi, the Fed mengurungkan niatnya karena belum puas dengan kemajuan di pasar tenaga kerja AS. Keputusan the Fed menunda pengurangan stimulus tersebut mendorong pasar saham global serta memicu reli terbesar di pasar surat utang sejak 2011 lalu. "Mereka tidak bisa terus menerus menggelontorkan stimulus selamanya karena membengkaknya defisit neraca perdagangan. Hal itu akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi anggota FOMC," jelas Roberto Perli, partner di Cornestone Macro LP di Washington. Perli bilang, pertemuan the Fed pada Desember mendatang merupakan waktu yang paling mungkin untuk melakukan keputusan tersebut. Sebelumnya, President the Federal Reserve untuk wilayah St. Louis James Bullard mengatakan, the Fed kemungkinan akan memangkas nilai stimulus untuk pembelian obligasi pada Oktober mendatang. Pernyataan tersebut ia keluarkan setelah the Fed memutuskan untuk tidak memangkas stimulus pada pertemuan pekan ini."Keputusan tersebut sebenarnya berada di perbatasan setelah adanya data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan. Komite memutuskan untuk menunggu," jelas Bullard.Bullard menyebut pertemuan Oktober nanti sebagai "pertemuan yang hidup". "Karena besar kemungkinan ada perubahan data yang membuat outlook perekonomian kian kompleks dan bisa mendorong Komite merasa nyaman dengan melakukan pemangkasan stimulus dalam jumlah kecil pada Oktober mendatang," papar Bullard.Dia menambahkan, seharusnya pasar tidak akan terlalu terkejut dengan keputusan the Fed karena Federal Open Market Committee sudah berulang kali mengatakan bahwa pemangkasan stimulus akan sangat tergantung pada data ekonomi yang ada.  


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie