KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Posisi cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 diperkirakan semakin menciut. Ini melanjutkan penurunan cadangan devisa pada Februari 2024 lalu. Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Syariah Indonesia (BSI) Kahfi Riza memperkirakan cadangan devisa pada Maret 2024 akan berada di level US$ 143 miliar. Posisi ini turun dari cadangan devisa pada Februari 2024 yang mencapai US$ 144 miliar. “Kembali turunnya cadangan devisa tersebut disebabkan oleh masih melambatnya ekspor komoditas utama RI, serta pembayaran utang luar negeri pemerintah,” tutur Kahfi kepada Kontan, Rabu (3/4).
Kahfi menyampaikan, penurunan cadangan devisa Indonesia ini juga sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang sudah mendekati Rp 16.000 per dolar AS. Rabu (3/4) pukul 13.25 WIB, kurs rupiah spot melemah 0,23% ke Rp 15.933 per dolar AS.
Baca Juga: Bappenas Gelar Pertemuan dengan Gubernur, Bahas Pembangunan Hingga Pengadaan Air Hal ini karena cadangan devisa biasanya digunakan untuk intervensi pasar untuk menjaga
supply dolar dan menahan depresiasi rupiah. Ia memperkirakan, nilai tukar rupiah akan dalam tren pelemahan seiring masih kuatnya tekanan eksternal yang diperkirakan persisten hingga akhir semester I 2024. “Kondisi tersebut juga, yang akan mendorong Bank Indonesia (BI) untuk melakukan intervensi dengan menggunakan cadangan devisa sebagai salah satu
source-nya,” ungkapnya. Sementara itu, untuk semester II 2024, perkembangan nilai tukar rupiah diperkirakan lebih baik, dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga the Fed yang juga akan diikuti penurunan permintaan terhadap dolar AS. “Dengan demikian, utilisasi cadangan devisa untuk stabilisasi nilai tukar relatif berkurang, Sehingga posisi akhir tahun akan lebih baik,” tambahnya. Kahfi memperkirakan, posisi cadangan devisa akan lebih baik pada akhir tahun, atau mencapai US$ 155 miliar. Perkiraan ini lebih baik jika dibandingkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar US$ 146,4 miliar. Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memperkirakan posisi cadangan devisa pada Maret 2024 akan turun di kisaran US$ 143 miliar.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ditopang Investasi Hilirisasi Mineral dan Pertanian David menyebut, turunnya posisi cadangan devisa tersebut karena surplus neraca perdagangan pada Maret 2024 sedikit mengalami penurunan. “Serta adanya ada
outflow dari pasar modal, dan juga adanya pembayaran utang jatuh tempo,” kata David. Ia memprediksi, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun akan berada di rentang US$ 140 miliar hingga US$ 145 miliar, lebih rendah dari posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun 2023 yang sebesar US$ 146,4 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi