KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang berencana agar belanja wajib (mandatory spending) anggaran pendidikan yang sebesar 20% dari APBN dikaji kembali. Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi anggaran pendidikan selalu di bawah 100%. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta Wijayanto Samirin mengatakan, jika dilihat sejauh ini anggaran pendidikan selalu di bawah 100%. Menurutnya realisasi anggaran pendidikan hanya sekitar 75% hingga 80% saja. Pada APBN tahun 2023, dari alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 624,25 triliun, yang terealisasi hanya Rp 513,39 triliun atau 82,24%. Begitu juga dengan tahun 2022 dimana anggaran Pendidikan hanya terealisasi sebesar 77,30%. Kemudian pada tahun 2021 dan 2020 anggaran Pendidikan masing-masing hanya terealisasikan sebesar 87,20% dan 93,09%. Pada outlook APBN 2024 berjalan juga hanya kisaran 87,40%.
Ekonom: Realisasi Anggaran Pendidikan di Bawah 100%, Bukti Buruknya Perencanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sedang berencana agar belanja wajib (mandatory spending) anggaran pendidikan yang sebesar 20% dari APBN dikaji kembali. Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi anggaran pendidikan selalu di bawah 100%. Ekonom Universitas Paramadina Jakarta Wijayanto Samirin mengatakan, jika dilihat sejauh ini anggaran pendidikan selalu di bawah 100%. Menurutnya realisasi anggaran pendidikan hanya sekitar 75% hingga 80% saja. Pada APBN tahun 2023, dari alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 624,25 triliun, yang terealisasi hanya Rp 513,39 triliun atau 82,24%. Begitu juga dengan tahun 2022 dimana anggaran Pendidikan hanya terealisasi sebesar 77,30%. Kemudian pada tahun 2021 dan 2020 anggaran Pendidikan masing-masing hanya terealisasikan sebesar 87,20% dan 93,09%. Pada outlook APBN 2024 berjalan juga hanya kisaran 87,40%.