Ekonom: Realisasi PMN masih nol, rupiah melemah



JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) berpotensi melanjutkan pelemahan setelah akhir pekan lalu ditutup melemah di level 13.158, berdasarkan kurs tengah Bloomberg. Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Asset Management memperkirakan rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan menuju kisaran Rp13.160 - Rp13.180 per USD. Adapun isu ekonomi yang mempengaruhi pergerakan pasar hari ini adalah realisasi Penyertaan Modal Negara (PNM) sampai 15 Mei masih nol. Pemerintah belum merealisasikan PNM dikarenakan payung hukum yang belum siap. Menteri Keuangan menargetkan akan merealisasikan PNM pada Juni mendatang untuk 12 BUMN terlebih dahulu termasuk BUMN terkait proyek infrastruktur seperti PT Waskita Karya Tbk dan PT Adhi Karya Tbk. Sementara dari eksternal, Gubernur the Fed Janet Yellen mensinyalkan kenaikan FFR tetap tahun ini dan kemungkinan dilakukan pada bulan September 2015 kendati angka inflasi AS masih dibawah target 2%. Pada April 2015, angka inflasi AS tercatat deflasi 0,2% yoy walaupun inflasi inti naik 0,3% mom. "Dengan kemungkinan kenaikan pada September 2015, kami perkirakan the Fed hanya menaikkan 25 bps hingga akhir tahun sebagai upaya menjaga kredibilitas dan konsistensi atas rencana kebijakan ini," kata Lana dalam risetnya, Senin (25/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa