Ekonom: Rupiah bergerak Rp 13.500 - Rp13.575



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari Amerika Serikat (AS) potensi bikin rupiah alami tekanan. Di satu sisi, draft reformasi pajak Amerika Serikat yang ditawarkan oleh pihak partai Republik the Grand Old Party (GOP) menuai sambutan baik. Namun yield treasury AS yang naik seharusnya membuat dollar tertekan.

"Sentimen mendukung dollar banyak, US treasury naik dan dollar juga naik karena tax reform," jelas Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/11).

Yield obligasi 10 tahun pemerintah AS pada Jumat lalu naik 2,4% sedangkan rencana pajak korporasi yang dibawakan GOP yang lebih ketat daripada draft awal diterima baik oleh pelaku pasar.


Ke depan, agenda Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan diadakan pada 15-16 November esok diyakini Josua akan menghasilkan putusan mempertahankan suku bunganya. Sisanya, tidak banyak sentimen internal yang dapat dinantikan.

Josua perkirakan rupiah akan melemah setelah mengalami koreksi signifikan, namun bisa saja menguat bila pasar berbalik menanggapi perkembangan reformasi pajak dengan negatif.

Ia perkirakan, Senin (13/11), rupiah akan bergerak ke area Rp 13.500 - Rp13.575 per dollar As. Sedangkan dalam sepekan, mata uang akan berada dalam kisaran Rp 13.475 - Rp 13.575 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto