JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat dengan suku bunga atau BI rate pada level 7,5%. Ekonom Senior UOB Group Ho Woei Chen berpendapat, BI masih akan mempertahankan BI ratenya dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi ketidakpastian waktu normalisasi kebijakan Amerika yang kemungkinan besar akan berkontribusi lebih lanjut terhadap volatilitas pasar keuangan. Perbaikan defisit transaksi berjalan dan stabilisasi yang lebih lanjut dengan inflasi yang terkendali menjadi hal mutlak sebelum BI memangkas suku bunganya. Chen melihat tekanan pada rupiah akan berlanjut dengan proyeksi rupiah pada level Rp 13.400 pada akhir triwulan II 2015. Capital Economics dalam siaran persnya menilai dengan kondisi ekonomi global yang terjadi sekarang ini proyeksi pertumbuhan Indonesia 5,4%-5,8% terlalu optimis. Capital menilai ekonomi Indonesia tahun ini hanya tumbuh 5%. Harga komoditi yang rendah menjadi salah satu penyebab yang mendorong ekonomi Indonesia ke arah bawah. "Dari sisi inflasi, inflasi akan berada dalam target BI 3%-5%," terang Capital. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonom: Rupiah bisa 13.400 di akhir triwulan II
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat dengan suku bunga atau BI rate pada level 7,5%. Ekonom Senior UOB Group Ho Woei Chen berpendapat, BI masih akan mempertahankan BI ratenya dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi ketidakpastian waktu normalisasi kebijakan Amerika yang kemungkinan besar akan berkontribusi lebih lanjut terhadap volatilitas pasar keuangan. Perbaikan defisit transaksi berjalan dan stabilisasi yang lebih lanjut dengan inflasi yang terkendali menjadi hal mutlak sebelum BI memangkas suku bunganya. Chen melihat tekanan pada rupiah akan berlanjut dengan proyeksi rupiah pada level Rp 13.400 pada akhir triwulan II 2015. Capital Economics dalam siaran persnya menilai dengan kondisi ekonomi global yang terjadi sekarang ini proyeksi pertumbuhan Indonesia 5,4%-5,8% terlalu optimis. Capital menilai ekonomi Indonesia tahun ini hanya tumbuh 5%. Harga komoditi yang rendah menjadi salah satu penyebab yang mendorong ekonomi Indonesia ke arah bawah. "Dari sisi inflasi, inflasi akan berada dalam target BI 3%-5%," terang Capital. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News