KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah yang terjadi pada Senin (7/1) dipicu oleh kondisi eksternal. Namun, analis menyebut penguatan rupiah kali ini juga didukung oleh performa pertumbuhan ekonomi domestik yang cemerlang serta adanya January effect. Menilik data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir November 2018 tercatat sebesar US$ 117,2 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi per kuartal III-2018 sebesar 5,17%, naik dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 5,06%. "Bila dibandingkan dengan data pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat (AS), hasilnya pertumbuhan ekonomi mereka mixed. Sementara Indonesia berpotensi terus tumbuh hingga 5,1%," ujar Kepala Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/1).
Ekonom: Rupiah kuat karena perekonomian domestik cemerlang dan January effect
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah yang terjadi pada Senin (7/1) dipicu oleh kondisi eksternal. Namun, analis menyebut penguatan rupiah kali ini juga didukung oleh performa pertumbuhan ekonomi domestik yang cemerlang serta adanya January effect. Menilik data Bank Indonesia (BI), cadangan devisa (cadev) Indonesia per akhir November 2018 tercatat sebesar US$ 117,2 miliar. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi per kuartal III-2018 sebesar 5,17%, naik dari periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 5,06%. "Bila dibandingkan dengan data pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat (AS), hasilnya pertumbuhan ekonomi mereka mixed. Sementara Indonesia berpotensi terus tumbuh hingga 5,1%," ujar Kepala Ekonom PT Bank Central Asia (BCA) David Sumual saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (7/1).