JAKARTA. Pemerintah memang belum memiliki rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, bila ingin menaikkan harga, para ekonom menyarankan kenaikan harga dilakukan sekaligus dan bukan bertahap.Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti beralasan, kenaikan harga BBM subsidi secara bertahap akan menimbulkan ekspetasi inflasi yang liar. Sementara bila dilakukan sekaligus, dia memperkirakan gejolak inflasi hanya berlaku dalam jangka pendek saja. "Tapi ke depannya fundamental keuangan negara akan lebih baik," kata Destry, Sabtu (27/10).Menurut hitung-hitungan Destry, kenaikan harga BBM subsidi sebesar 10% akan menyumbang inflasi di kisaran 0,7% - 0,9%. Sedangkan, kenaikan harga BBM subsidi sebesa 30% akan mendorong inflasi naik sebesar 2,1% - 2,7%.Destry menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi minimum sebesar 30%. Menurutnya, kenaikan harga BBM susidi yang paling ideal adalah 50%. Toh, menurutnya, berapa pun kenaikan harga BBM subsidi tetap akan menimbulkan gejolak sosial seperti aksi demonstrasi. Yang paling penting, Destry bilang, pemerintah dapat memberikan justifikasi dan pendekatan masyarakat dengan tepat perihal kenaikan harga BBM subsidi.Hal yang sama diucapkan ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih. Menuruntya, pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM subsidi langsung sekaligus misalnya Rp 1.500 ketimbang secara bertahap Rp 500. Dengan kenaikan sekaligus, Lana memperkirakan, proses penyesuaian harga akan lebih cepat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonom sarankan harga BBM subsidi naik sekaligus
JAKARTA. Pemerintah memang belum memiliki rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, bila ingin menaikkan harga, para ekonom menyarankan kenaikan harga dilakukan sekaligus dan bukan bertahap.Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti beralasan, kenaikan harga BBM subsidi secara bertahap akan menimbulkan ekspetasi inflasi yang liar. Sementara bila dilakukan sekaligus, dia memperkirakan gejolak inflasi hanya berlaku dalam jangka pendek saja. "Tapi ke depannya fundamental keuangan negara akan lebih baik," kata Destry, Sabtu (27/10).Menurut hitung-hitungan Destry, kenaikan harga BBM subsidi sebesar 10% akan menyumbang inflasi di kisaran 0,7% - 0,9%. Sedangkan, kenaikan harga BBM subsidi sebesa 30% akan mendorong inflasi naik sebesar 2,1% - 2,7%.Destry menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi minimum sebesar 30%. Menurutnya, kenaikan harga BBM susidi yang paling ideal adalah 50%. Toh, menurutnya, berapa pun kenaikan harga BBM subsidi tetap akan menimbulkan gejolak sosial seperti aksi demonstrasi. Yang paling penting, Destry bilang, pemerintah dapat memberikan justifikasi dan pendekatan masyarakat dengan tepat perihal kenaikan harga BBM subsidi.Hal yang sama diucapkan ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih. Menuruntya, pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM subsidi langsung sekaligus misalnya Rp 1.500 ketimbang secara bertahap Rp 500. Dengan kenaikan sekaligus, Lana memperkirakan, proses penyesuaian harga akan lebih cepat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News