Ekonom sarankan target penerimaan negara dikurangi



JAKARTA. Proyeksi pendapatan negara kemungkinan gagal mencapai target tahun ini. Bagi ekonom, kondisi ini memang jadi salah satu tantangan pemerintah tahun 2017.

Ekonom Institute for Development Economic and Finance (Indef), Bhima Yudhistira melihat kondisi tahun 2017, ada potensi kekurangan realisasi target atau short fall penerimaan dari pajak sekitar 15% dari target APBN 2017. Hal itu bakal jadi tantangan besar untuk menyusun APBN-P 2017 agar pemerintah bisa lebih realistis dengan melihat kondisi yang ada.

"APBN 2017 sudah credible, tapi dengan kondisi saat ini baiknya APBN-P 2017 harus bisa merevisi beberapa poin dari penerimaan belanja, harus lebih realistis dan moderat,"kata Bhima pada KONTAN, Selasa (28/3).


Dirinya mengatakan sudah banyak pihak yang melihat setelah tax amnesty akan membuat penerimaan pajak melemah ketimbang tahun lalu. Nah itu bisa jadi pertimbangan pemerintah untuk menyesuaikan belanja negara pada APBN-P 2017.

"Penerimaan setelah tax amnesty secara umum akan melemah, nampaknya memang berat. Anggaran belanja pun semestinya diperketat juga dan pemerintah pusat harus memberikan pengertian untuk pemerintah daerah juga," pungkas Bhima.

Terpisah, David Sumual Ekonom Bank BCA bilang pemerintah punya tantangan lebih bekerja keras agar fiskal tahun ini sesuai dengan target yang ada. Karena dengan kenaikan target pajak sebesar 12% ketimbang tahun lalu, hal itu memang sulit dicapai.

"Tantangan fiskal ke depan, pemerintah harus ekstra effort setelah Tax Amensty, jangan juga mengandalkan dari PNBP. Ini agak riskan, karena dua bulan ini penerimaan pajak agak seret," jelas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto