KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menarik banyak minat investor. Meski begitu, sejumlah pihak menilai minat investasi IKN belum tentu menjadi realisasi investasi. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, adanya ucapan dari negara lain untuk berinvestasi di IKN hanya sekedar basa basi. Ketimbang IKN, Bhima menilai investasi pada transisi energi lebih menarik minat investor. Sebab, transisi energi sejalan dengan kepentingan negara negara G20 untuk mengurangi emisi karbon. “Jadi kalau ada yang tertarik ke IKN, ya saya kira itu basa basi menghargai Indonesia sebagai presidensi G20 atau tuan rumah. Tapi dalam prakteknya mungkin komitmennya belum tentu menjadi realisasi,” ujar Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/11).
Ekonom Sebut Investasi Transisi Energi Lebih Menarik Ketimbang IKN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menarik banyak minat investor. Meski begitu, sejumlah pihak menilai minat investasi IKN belum tentu menjadi realisasi investasi. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, adanya ucapan dari negara lain untuk berinvestasi di IKN hanya sekedar basa basi. Ketimbang IKN, Bhima menilai investasi pada transisi energi lebih menarik minat investor. Sebab, transisi energi sejalan dengan kepentingan negara negara G20 untuk mengurangi emisi karbon. “Jadi kalau ada yang tertarik ke IKN, ya saya kira itu basa basi menghargai Indonesia sebagai presidensi G20 atau tuan rumah. Tapi dalam prakteknya mungkin komitmennya belum tentu menjadi realisasi,” ujar Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (15/11).