KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah dinilai menimbulkan tekanan inflasi terselubung yang tidak sepenuhnya tercermin dalam data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Ekonom Bright Institute, Yanuar Rizky, menilai depresiasi rupiah memperburuk ongkos produksi industri manufaktur Indonesia, sehingga berpotensi menekan Purchasing Managers’ Index (PMI) dalam beberapa bulan mendatang. Yanuar mencontohkan, dua waktu saat Indeks Dolar AS (USD Index) berada di level yang sama yakni 98, namun nilai rupiah justru turun. Misalnya pada 2 September 2025, saat USD Index berada di level 98, nilai tukar rupiah tercatat Rp 16.300. Namun pada 27 September 2025, meski USD Index tetap di level 98, rupiah melemah ke Rp 16.735. Bahkan pada April 2022, ketika USD Index juga 98, nilai rupiah masih Rp 15.200.
Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tekan Inflasi Terselubung dan Melemahkan PMI Manufaktur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah dinilai menimbulkan tekanan inflasi terselubung yang tidak sepenuhnya tercermin dalam data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Ekonom Bright Institute, Yanuar Rizky, menilai depresiasi rupiah memperburuk ongkos produksi industri manufaktur Indonesia, sehingga berpotensi menekan Purchasing Managers’ Index (PMI) dalam beberapa bulan mendatang. Yanuar mencontohkan, dua waktu saat Indeks Dolar AS (USD Index) berada di level yang sama yakni 98, namun nilai rupiah justru turun. Misalnya pada 2 September 2025, saat USD Index berada di level 98, nilai tukar rupiah tercatat Rp 16.300. Namun pada 27 September 2025, meski USD Index tetap di level 98, rupiah melemah ke Rp 16.735. Bahkan pada April 2022, ketika USD Index juga 98, nilai rupiah masih Rp 15.200.
TAG: