Ekonom Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Didukung Konsumsi dan Investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 diyakini akan tumbuh tinggi. Bank Danamon memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama pada tahun ini bisa tumbuh di kisaran 5,5% yoy hingga 5,8% yoy. 

Analis makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 ini didorong oleh permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi. 

“indikator keduanya membaik pada Januari 2022 hingga Maret 2022. PMI Manufaktur menunjukkan aktivitas yang ekspansif, investasi asing tumbuh tinggi, serta indikator dini konsumsi rumah tangga membaik,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Jumat (6/5). 


Meski memang sempat ada restriksi mobilitas pada kuartal I-2022 akibat peningkatan kasus harian Covid-19 varian Omicron, Faiz melihatnya tak terlalu memberi dampak signifikan pada kinerja pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Selain karena perbaikan kinerja, pertumbuhan ekonomi yang menjulang pada kuartal I-2022 ini juga didorong oleh adanya basis rendah (low-based effect). Karena seperti kita ingat, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 masih terkontraksi 0,7% yoy. 

Perkiraan Faiz ini juga sejalan dengan optimisme pemerintah. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode Januari 2022 hingga Maret 2022 bisa tumbuh di kisaran 4,5% yoy hingga 5,2% yoy, dengan titik tengah 5,0% yoy. 

Optimisme ini sejalan dengan kondisi pemulihan yang terus berjalan dengan baik dan terjaga. Selain itu, kegiatan ekonomi pun makin meningkat, terutama menjelang bulan Ramadan. 

“Pemulihan terus berjalan, mobilitas tinggi. Indikator baik dari sisi konsumsi maupun dari sisi produksi masih menunjukkan tren pemulihan yang baik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, akhir bulan lalu secara daring. 

Ia merinci, indikator konsumsi nampak meningkat. Ini bisa terlihat dari mobilitas masyarakat yang terus naik dan berada di level 7,1, atau lebih tinggi dari 2,2 pada kuartal sebelumnya. Sehingga, ini melecut aktivitas konsumsi masyarakat di kuartal I-2022. 

Baca Juga: Meski Sempat Ada Omicron, DRI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%

Sejalan dengan hal tersebut, Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh dua digit atau di level 14,5%, menunjukkan aktivitas masyarakat ke toko ritel juga terus meningkat. Tingkat pengeluaran masyarakat yang tercermin dari Mandiri Spending Index juga nampak berada di atas pra pandemi atau di level 129,4. 

Sedangkan indikator produksi dan investasi juga bergerak mendukung penguatan ekonomi. Seperti, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur per akhir Maret 2022 yang masih berada di level 51,3 atau berada di zona ekspansi dan bahkan yang tertinggi di kawasan ASEAN. 

Kemudian, pertumbuhan konsumsi listrik dan bisnis juga tinggi. Pertumbuhan konsumsi listrik industri tercatat 15,7 dan konsumsi di 12,2. Ini menunjukkan masih kuatnya aktivitas dunia usaha. Pun penjualan mobil niaga tumbuh kuat yang menyiratkan aktivitas investasi masih dalam zona pertumbuhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi