Ekonom: Serapan rendah, sun valas domestik batal



JAKARTA. Pemerintah batal menerbitkan surat utang negara (SUN) valuta asing (valas) domestik. Alasannya, posisi utang pemerintah saat ini sudah cukup.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa melihat penyebab pemerintah urung mengeluarkan SUN valas domestik lebih dikarenakan realisasi penyerapan anggaran belanja pemerintah tidak besar. "Daripada diterbitkan tapi tidak bisa terserap, memang lebih baik tidak diterbitkan," ujarnya ketika dihubungi KONTAN di Jakarta, Kamis (7/8).

Menurut Purbaya, dalam periode transisi ini penyerapan belanja pemerintah tidak akan optimal. Perkiraannya, hingga akhir tahun akan ada sekitar 10%-12% belanja pemerintah yang tidak terserap.


Asal tahu saja, dari awal tahun hingga Juni penyerapan belanja negara baru mencapai 41,2% dari pagu atau sebesar Rp 759,9 triliun. Belanja modalnya saja hanya 15,4% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 yang sebesar Rp 184,2 triliun.

Lebih lanjut Purbaya menjelaskan kalau valas domestik adalah instrumen yang bagus untuk mencari utang. Investor dalam negeri pun di sisi lain bisa mempunyai pasokan dolar yang aman. Namun memang lebih baik apabila utang yang dikeluarkan tidak bisa terserap, maka valas domestik tidak diperlukan. Apalagi dalam hal ini serapan utang pemerintah sudah tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa