JAKARTA. Pengamat ekonomi Institute For Economic and Development Finance (Indef) Bima Yudhistira menyatakan setuju terhadap sikap Presiden Joko Widodo yang lebih mengedepankan perjanjian perdagangan bilateral, dibandingkan multilateral dan regional. "Untuk strategi lima tahun ke depan, perdagangan Indonesia akan maju jika menggunakan strategi ini," ujar Bima ketika dihubungi KONTAN via telepon. Bima menyatakan, strategi bilateral adalah jalan terbaik setelah. Kini, perjanjian multilateral, seperti Trans Pacific Partnership (TPP) sudah tidak dibahas lagi. Di lingkup yang lebih kecil seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dampaknya juga belum terlalu terasa. Sedangkan perjanjian G-20 diliputi ketidakpastian sejak Presiden AS Donald Trump mengubah peta kekuasaan perdagangan.
Ekonom setuju RI tingkatkan perjanjian bilateral
JAKARTA. Pengamat ekonomi Institute For Economic and Development Finance (Indef) Bima Yudhistira menyatakan setuju terhadap sikap Presiden Joko Widodo yang lebih mengedepankan perjanjian perdagangan bilateral, dibandingkan multilateral dan regional. "Untuk strategi lima tahun ke depan, perdagangan Indonesia akan maju jika menggunakan strategi ini," ujar Bima ketika dihubungi KONTAN via telepon. Bima menyatakan, strategi bilateral adalah jalan terbaik setelah. Kini, perjanjian multilateral, seperti Trans Pacific Partnership (TPP) sudah tidak dibahas lagi. Di lingkup yang lebih kecil seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dampaknya juga belum terlalu terasa. Sedangkan perjanjian G-20 diliputi ketidakpastian sejak Presiden AS Donald Trump mengubah peta kekuasaan perdagangan.