KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economic (CORE) menyoroti terkait peningkatan utang pemerintah terhadap total belanja produktif belanja negara relatif masih kecil. Selain itu, penambahan utang juga dinilai secara akumulatif belum mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Dalam periode 2015 hingga 2022 pemerintah menambah utang dengan total sebesar Rp 5.125,1 triliun. Total penambahan utang tersebut merupakan selisih dari utang pada 2022 Rp 2.733,9 triliun dan utang pada 2014 sebesar Rp 2.608,8 triliun. Ekonom Core Yusuf Rendy Manilet mengatakan, dari 2015 sampai saat ini pemerintah banyak mengalokasikan anggaran untuk belanja produktif di bidang infrastruktur. Akan tetapi menurutnya, proporsi antara belanja barang yang salah satunya berkaitan dengan infrastruktur masih relatif kecil terhadap keseluruhan belanja negara.
Ekonom Soroti Peningkatan Utang Pemerintah Terhadap Porsi Belanja Produktif yang Mini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Reform on Economic (CORE) menyoroti terkait peningkatan utang pemerintah terhadap total belanja produktif belanja negara relatif masih kecil. Selain itu, penambahan utang juga dinilai secara akumulatif belum mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Dalam periode 2015 hingga 2022 pemerintah menambah utang dengan total sebesar Rp 5.125,1 triliun. Total penambahan utang tersebut merupakan selisih dari utang pada 2022 Rp 2.733,9 triliun dan utang pada 2014 sebesar Rp 2.608,8 triliun. Ekonom Core Yusuf Rendy Manilet mengatakan, dari 2015 sampai saat ini pemerintah banyak mengalokasikan anggaran untuk belanja produktif di bidang infrastruktur. Akan tetapi menurutnya, proporsi antara belanja barang yang salah satunya berkaitan dengan infrastruktur masih relatif kecil terhadap keseluruhan belanja negara.