JAKARTA. Membengkaknya subsidi energi sebesar Rp 23,89 triliun yang diajukan oleh pemerintah pada APBN-P 2017 seolah tidak memperhitungkan pelebaran defisit dalam APBN 2017. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira berpendapat, kenaikan subsidi energi yang berlebihan pada APBN-P 2017 akan membuat beban belanja pemerintah meningkat. Di sisi, lain penerimaan pajak diprediksi mengalami shortfall cukup besar tahun ini. "Jadi logikanya pemerintah lebih baik berkorban defisit melebar dan menambah utang untuk menjaga agar inflasi bisa terkendali dengan menaikkan subsidi energi," katanya.
Ekonom: Subsidi energi naik agar inflasi terjaga
JAKARTA. Membengkaknya subsidi energi sebesar Rp 23,89 triliun yang diajukan oleh pemerintah pada APBN-P 2017 seolah tidak memperhitungkan pelebaran defisit dalam APBN 2017. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Bhima Yudhistira berpendapat, kenaikan subsidi energi yang berlebihan pada APBN-P 2017 akan membuat beban belanja pemerintah meningkat. Di sisi, lain penerimaan pajak diprediksi mengalami shortfall cukup besar tahun ini. "Jadi logikanya pemerintah lebih baik berkorban defisit melebar dan menambah utang untuk menjaga agar inflasi bisa terkendali dengan menaikkan subsidi energi," katanya.