KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi rupiah yang merosot hingga level Rp 14.600 pada hari ini (13/8) dinilai ekonom akan membuka peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14—15 Agustus nanti. Sebagai catatan, kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,9% ke level Rp 14.608 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia merosot 1,01% ke level Rp 14.583 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia, David Sumual berujar, bisa saja suku bunga acuan BI kembali naik 25 bps saat RDG yang dimulai besok. Sebab, rupiah kembali terkoreksi cukup dalam akibat efek pelemahan lira Turki. Lalu, di saat yang sama defisit transaksi berjalan Indonesia di kuartal II mencapai 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). “BI mungkin juga akan mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS yang terjadi bulan depan,” imbuhnya.
Ekonom: Suku bunga acuan BI berpotensi naik lagi karena pelemahan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi rupiah yang merosot hingga level Rp 14.600 pada hari ini (13/8) dinilai ekonom akan membuka peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 14—15 Agustus nanti. Sebagai catatan, kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,9% ke level Rp 14.608 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Adapun kurs tengah rupiah di Bank Indonesia merosot 1,01% ke level Rp 14.583 per dollar AS. Ekonom Bank Central Asia, David Sumual berujar, bisa saja suku bunga acuan BI kembali naik 25 bps saat RDG yang dimulai besok. Sebab, rupiah kembali terkoreksi cukup dalam akibat efek pelemahan lira Turki. Lalu, di saat yang sama defisit transaksi berjalan Indonesia di kuartal II mencapai 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). “BI mungkin juga akan mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS yang terjadi bulan depan,” imbuhnya.