JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan risiko fiskal Indonesia saat ini bukan menjadi kekhawatiran bagi lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) untuk meningkatkan peringkat investasi Indonesia. Menurut David, risiko fiskal saat ini berkurang karena dicabutnya subsidi bahan bakar minyak (BBM). Di sisi lain lanjutnya, saat ini pemerintah berupaya melakukan perbaikan reformasi struktural dengan mengeluarkan paket kebijakan. "Jadi tidak ada alasan untuk S&P menunda (kenaikan peringkat Indonesia)," kata dia, Selasa (24/5).
Ekonom: Tak ada alasan S&P tak naikkan rating
JAKARTA. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan risiko fiskal Indonesia saat ini bukan menjadi kekhawatiran bagi lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) untuk meningkatkan peringkat investasi Indonesia. Menurut David, risiko fiskal saat ini berkurang karena dicabutnya subsidi bahan bakar minyak (BBM). Di sisi lain lanjutnya, saat ini pemerintah berupaya melakukan perbaikan reformasi struktural dengan mengeluarkan paket kebijakan. "Jadi tidak ada alasan untuk S&P menunda (kenaikan peringkat Indonesia)," kata dia, Selasa (24/5).