Ekonom: Tidak ada masalah jika China tak investasi lewat SWF



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika China tidak menanamkan investasinya di Indonesia lewat Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA) ekonom menilai tidak menjadi masalah.

Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyebut, belum adanya komitmen dari China tak berarti bahwa investor disana takkan menanam dananya di Indonesia.

Namun Piter menyebut jika China tidak berinvestasi lewat SWF-pun takkan menjadi masalah. "Belum berkomitmen bukan berarti China tidak akan investasi ke Indonesia. Kalaupun mereka tidak investasi Juga tidak apa-apa. Tapi Saya meyakini investasi China juga akan masuk melalui SWF," kata Piter kepada Kontan.co.id pada Rabu (10/2).


Piter menambahkan, sebenarnya tanpa melalui SWF China sendiri sudah banyak berinvestasi di Indonesia.

Baca Juga: China Absen Investasi ke INA, ini reaksi Kadin

Hal tersebut juga diamini Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. Enny menyebut China sudah dapat dikatakan menguasai investasi-investasi yang strategis di Indonesia seperti di sektor logistik dan pertambangan.

"Ngapain dia [China] dananya diserahkan ke SWF pihak ketiga mendingan kalau China ya [investasi] langsung, sudah tahu kok segala peta investasi dan menguasai investasi yang sesuai dengan kepentingannya China terutama untuk yang jalur logistik," jelas Enny.

Enny menyebut, yang jadi persoalan bukanlah dampak yang akan terjadi jika China tak investasi lewat SWF, tapi investasi sektor mana yang akan disasar SWF jika hampir investasi strategis sudah dimasuki China.

"Cuma ya tadi kalau di Indonesia semua investasi sudah dikuasai China lalu apa yang akan dilakukan SWF untuk meyakinkan bahwa investasi ke depan yang akan dikelola itu benar-benar investasi yang mempunyai return on investment tinggi. Itu aja persoalannya bukan China mau masuk SWF atau enggak," kata Enny.

Enny menjelaskan terkait investasi sebetulnya yang sangat bagus ialah, Foreign Direct Investment atau investasi asing langsung. Ia menilai banyak yang sudah tertarik investasi melalui SWF lantaran SWF sendiri dikelola oleh pemerintah."Banyak yang tertarik ya karena garansi dari pemerintah. Kan ini lembaga semi pemerintah ya, jadi pemerintah yang mengelola jadi ada jaminan," imbuhnya.

Selanjutnya: China absen dalam daftar investor INA, ini kata Kemenko Perekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .