KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin meningkatnya ketidakpastian global membuat kondisi pasar keuangan cenderung tertekan. Kondisi ini turut mendorong pergerakan yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) dalam tren naik. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, kenaikan yield SUN Tanah Air terjadi karena meningkatnya risiko global. Hal ini menyebabkan pasar keuangan global diterpa capital outflow (flight to quality) investor global di semua asset class Indonesia. "Tidak hanya SUN, tapi juga pasar saham. Akibatnya, rupiah terdepresiasi secara cepat," kata Fikri kepada Kontan, Jumat (13/3). Baca Juga: Dampak negatif virus corona masih akan menekan kurs rupiah
Ekonom: Tren kenaikan yield SUN bakal berlanjut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin meningkatnya ketidakpastian global membuat kondisi pasar keuangan cenderung tertekan. Kondisi ini turut mendorong pergerakan yield atau imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) dalam tren naik. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan, kenaikan yield SUN Tanah Air terjadi karena meningkatnya risiko global. Hal ini menyebabkan pasar keuangan global diterpa capital outflow (flight to quality) investor global di semua asset class Indonesia. "Tidak hanya SUN, tapi juga pasar saham. Akibatnya, rupiah terdepresiasi secara cepat," kata Fikri kepada Kontan, Jumat (13/3). Baca Juga: Dampak negatif virus corona masih akan menekan kurs rupiah