JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunganya menjadi stimulus positif bagi perbankan dalam negeri agar bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Kalau itu dilakukan, maka swasta bisa mengalihkan pinjamannya ke perbankan dalam negeri. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, rasio utang terhadap PDB yang turun pada tahun lalu dikarenakan pemerintah membayar utang jatuh tempo yang cukup besar pada akhir tahun. Siklusnya, setiap akhir tahun memang selalu ada pembayaran utang jatuh tempo pemerintah. Padahal kalau melihat situasi pada triwulan IV seharusnya rasio utangnya naik karena PDB Indonesia dalam rupiah. Nilai tukar rupiah yang cenderung terdepresiasi membuat perhitungan terhadap rasio meningkat. BI sendiri mencatat pada triwulan IV-2014 secara rata-rata rupiah melemah sebesar 3,9% bila dibanding triwulan III ke level Rp 12.244 per dollar Amerika Serikat (AS).
Ekonom: Turunnya BI rate menjadi stimulus positif
JAKARTA. Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunganya menjadi stimulus positif bagi perbankan dalam negeri agar bisa menurunkan suku bunga kreditnya. Kalau itu dilakukan, maka swasta bisa mengalihkan pinjamannya ke perbankan dalam negeri. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, rasio utang terhadap PDB yang turun pada tahun lalu dikarenakan pemerintah membayar utang jatuh tempo yang cukup besar pada akhir tahun. Siklusnya, setiap akhir tahun memang selalu ada pembayaran utang jatuh tempo pemerintah. Padahal kalau melihat situasi pada triwulan IV seharusnya rasio utangnya naik karena PDB Indonesia dalam rupiah. Nilai tukar rupiah yang cenderung terdepresiasi membuat perhitungan terhadap rasio meningkat. BI sendiri mencatat pada triwulan IV-2014 secara rata-rata rupiah melemah sebesar 3,9% bila dibanding triwulan III ke level Rp 12.244 per dollar Amerika Serikat (AS).