Ekonom UGM sarankan BI tahan suku bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menyarankan agar Bank Indonesia mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang sebesar 6%.

Hal ini mengingat nilai tukar rupiah dan cadangan devisa yang membaik serta melihat sentimen ekonomi Amerika yang tidak sekuat sebelumnya.

Meski sudah membaik, Tony pun tak menyarankan supaya BI langsung menurunkan suku bunga saat ini. "Jangan, karena takutnya elastis. Sementara tahan dulu dan lihat situasi. Kalau situasinya bergejolak misalnya rupiah melemah, perlu naikkan ya naikkan. Tapi sekarang ini rasanya belum, 6% masih cukuplah," ujar Tony, Rabu (16/1).


Melihat kondisi saat ini, Tony pun memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya secepat rencana awal. Dia memperkirakan, The Fed hanya akan menaikkan suku bunga satu kali di tahun ini.

Menurut Tony, bila Amerika terus menaikkan suku bunganya, maka indeks harga saham di New York akan berpindah dari bursa saham ke pasar uang.

Walaupun The Fed akan menaikkan suku bunganya, Tony mengatakan Indonesia tak harus ikut-ikutan. Menurutnya, kenaikan suku bunga BI harus melihat situasi dari waktu ke tahun.

"Yang sekarang ini terjadi adalah sentimen di Amerika itu negatif. Jadi kalau The Fed menaikkan, belum tentu kita menaikkan juga. Jadi semuanya tergantung dari dua arah," terang Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto