KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank berhasil menekan rasio kredit berisiko atau pembiayaan yang masuk pantauan di 2022 lalu. Alhasil, loan at risk (LAR) bank turun dan kualitas kredit yang disalurkan ikut terjaga. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) LAR perbankan pada November 2022 menurun signifikan 22,38% menjadi Rp 15,12 triliun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp 19,48 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, NPL secara industri bisa dijaga di level 2,65% dari Desember 2021 yang berada di level 3.0%. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah menyatakan, LAR lebih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian. Selain upaya yang diusahakan oleh bank melalui restrukturisasi, menurunnya LAR menurut Piter, lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi yang terus membaik seiring meredanya pandemi.
Ekonom Ungkap Dampak Ancaman Resesi Terhadap Rasio LAR Perbankan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank berhasil menekan rasio kredit berisiko atau pembiayaan yang masuk pantauan di 2022 lalu. Alhasil, loan at risk (LAR) bank turun dan kualitas kredit yang disalurkan ikut terjaga. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) LAR perbankan pada November 2022 menurun signifikan 22,38% menjadi Rp 15,12 triliun dari posisi Desember 2021 yang mencapai Rp 19,48 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, NPL secara industri bisa dijaga di level 2,65% dari Desember 2021 yang berada di level 3.0%. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah menyatakan, LAR lebih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian. Selain upaya yang diusahakan oleh bank melalui restrukturisasi, menurunnya LAR menurut Piter, lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi yang terus membaik seiring meredanya pandemi.