KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa jika Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) masuk ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bakal menghancurkan reputasi badan tersebut. Wijayanto menjelaskan, pemerintah harus adil terhadap semua perusahaan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, bila pemerintah membantu Sritex sebaiknya pabrik-pabrik lain juga turut dibantu. “Jika Danantara masuk Sritex dan GNI, reputasi langsung hancur seketika, Danantara layu sebelum sempat berkambang. Langkah ini mengkonfirmasi bahwa Danantara lahir untuk melayani kepentingan kelompok tertentu. Tidak akan ada investor asing yang masuk,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (2/3).
Ekonom Ungkap Ini yang Terjadi Jika Danantara Masuk ke Stritex dan GNI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan bahwa jika Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) masuk ke PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) bakal menghancurkan reputasi badan tersebut. Wijayanto menjelaskan, pemerintah harus adil terhadap semua perusahaan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, bila pemerintah membantu Sritex sebaiknya pabrik-pabrik lain juga turut dibantu. “Jika Danantara masuk Sritex dan GNI, reputasi langsung hancur seketika, Danantara layu sebelum sempat berkambang. Langkah ini mengkonfirmasi bahwa Danantara lahir untuk melayani kepentingan kelompok tertentu. Tidak akan ada investor asing yang masuk,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (2/3).