KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan menyebut hingga saat ini belum ada investor asing yang masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Merespons hal ini, Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai ada beberapa hal yang menyebabkan investor asing belum mau menanamkan modalnya ke IKN. Pertama, investor asing masih meragukan detail rencana pengembangan IKN, termasuk proyeksi penduduk yang akan menempati IKN.
"Investor akan masuk ke sebuah proyek kalau hitung-hitungan-nya jelas. Mereka kan pasti membuat uji kelayakan dulu dan kalau rencananya masih banyak meragukan ya mereka akan menunda dulu masuk ke IKN," kata Bhima pada Kontan.co.id, Senin (20/11).
Baca Juga: Otorita IKN Jelaskan Alasan Investor Asing Belum Masuk ke IKN Kedua, ia menilai ada kebingungan antara pembangunan di IKN dengan masifnya pengembangan mega proyek di Jawa. Salah satunya, rencana perpanjangan kereta cepat Jakarta- Surabaya yang mana kedua proyek ini sama sama memerlukan investasi dalam jumlah yang besar. Hal ini menurutnya membuat investor akhirnya melihat kembali ceruk pasar dan potensi ekonomi yang memang masih berpusat di Jawa. Ketiga, adanya isu kenaikan suku bunga yang membuat calon investor cenderung tidak mau mengambil risiko besar dan menahan investasinya. Keempat, faktor stabilitas politik di dalam negeri. Misalnya, soal polemik batas usia calon presiden dan wakil persiden di Mahkamah Konstitusi (MK) yang menuai kekhawatiran keberlanjutan pada program IKN ke depan. "Wajar banyak yang
wait and see dulu," terang Bhima.
Baca Juga: 9 Perusahaan Bangun Perumahaan di IKN Pakai Skema KPBU, Ada dari China dan Malaysia Terakhir, investor khususnya dari negara maju punya standarisasi Environmet, Social and Govermence (ESG) yang makin ketat. Sementara, pembangunan IKN masih dikhawatirkan memicu deforestasi, dampak sosial ke masyarakat lokal hingga masih dinilai lemah terkait transparansi atau tata kelola. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, belum ada investasi dari asing yang masuk ke proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menjelaskan, sampai saat ini baru investor dalam negeri yang masuk ke dalam pembangunan IKN. Hal tersebut terlihat dalam
groundbreaking yang setiap bulan terjadi.
Setelah investor dalam negeri masuk, Jokowi mengatakan barulah para investor asing yang akan masuk.
Baca Juga: Kementerian PUPR Sebut Progres Pembangunan IKN Capai 22,1% "Sampai saat ini [investasi asing] belum ada. Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat aja nanti pasti akan masuk," ungkap Jokowi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli