JAKARTA. Sesuai periodenya current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama akan rendah lalu meningkat pada periode selanjutnya. Periode triwulan II yang defisitnya selalu tinggi harus kembali diwaspadai tahun ini. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan kondisi neraca jasa triwulan II perlu diwaspadai. Pemerintah telah membebaskan visa 30 negara untuk mendatangkan wisatawan. Namun dari sisi repatriasi pemerintah belum juga mengeluarkan kebijakannya. Inilah yang kemudian akan memberi tekanan yang besar bagi rupiah. "Potensi kembali ke Rp 13.000 per dollar Amerika mungkin terjadi selama fundamental kita belum sempurna," ujar Josua ketika dihubungi KONTAN, Jumat (17/4). Neraca dagang yang surplus belum dijamin keberlanjutanya karena kondisi impor minyak yang turun dan bukan karena ekspor yang naik.
Ekonom: Waspadai CAD triwulan II
JAKARTA. Sesuai periodenya current account deficit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan pada triwulan pertama akan rendah lalu meningkat pada periode selanjutnya. Periode triwulan II yang defisitnya selalu tinggi harus kembali diwaspadai tahun ini. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan kondisi neraca jasa triwulan II perlu diwaspadai. Pemerintah telah membebaskan visa 30 negara untuk mendatangkan wisatawan. Namun dari sisi repatriasi pemerintah belum juga mengeluarkan kebijakannya. Inilah yang kemudian akan memberi tekanan yang besar bagi rupiah. "Potensi kembali ke Rp 13.000 per dollar Amerika mungkin terjadi selama fundamental kita belum sempurna," ujar Josua ketika dihubungi KONTAN, Jumat (17/4). Neraca dagang yang surplus belum dijamin keberlanjutanya karena kondisi impor minyak yang turun dan bukan karena ekspor yang naik.