JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kondisi utang Yunani yang bisa memicu ketidakpastian global. Dia melihat, rasio utang negeri para dewa tersebut saat ini medekati 200% dari produk domestik bruto (PDB) dan defisit anggaran Yunani juta telah mencapai 4,2% dari PDB, membuat Yunani tidak bisa bertahan di Uni Eropa dan akan menjadi perhatian global hingga tiga bulan ke depan. Meski demikian, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, isu keluarnya Yunani dari Uni Eropa kali ini tak terlalu direspon oleh pasar keuangan global. Sebab, saat ini pasar masih menanti isu besar, yaitu arah kebijakan AS. Menurut Lana, jika pun nantinya Yunani keluar dari Uni Eropa, bisa memberikan sentimen pelemahan rupiah karena euro melemah terhadap dollar AS. Namun, hal itu tak akan berdampak lama. Bahkan, mundurnya perdana menteri Yunani beberapa waktu lalu juga tidak direspon pasar.
Ekonom: Yunani tak berdampak signifikan pada RI
JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kondisi utang Yunani yang bisa memicu ketidakpastian global. Dia melihat, rasio utang negeri para dewa tersebut saat ini medekati 200% dari produk domestik bruto (PDB) dan defisit anggaran Yunani juta telah mencapai 4,2% dari PDB, membuat Yunani tidak bisa bertahan di Uni Eropa dan akan menjadi perhatian global hingga tiga bulan ke depan. Meski demikian, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, isu keluarnya Yunani dari Uni Eropa kali ini tak terlalu direspon oleh pasar keuangan global. Sebab, saat ini pasar masih menanti isu besar, yaitu arah kebijakan AS. Menurut Lana, jika pun nantinya Yunani keluar dari Uni Eropa, bisa memberikan sentimen pelemahan rupiah karena euro melemah terhadap dollar AS. Namun, hal itu tak akan berdampak lama. Bahkan, mundurnya perdana menteri Yunani beberapa waktu lalu juga tidak direspon pasar.