Ekonomi 2015 tergantung realisasi janji capres



JAKARTA. Tahun depan adalah tahun awal pemerintahan baru. Realisasi janji presiden dan wakil presiden terpilih untuk mendukung pertumbuhan menjadi kunci penting pertumbuhan ekonomi.

Kepala Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) A. Prasetyantoko mengatakan kunci pertumbuhan tahun depan berada pada kebijakan strategis yang diambil pemerintahan baru. Harus ada keputusan pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Subsidi BBM selama ini menyandera anggaran dan membuat neraca transaksi berjalan terus menuai defisit. Inilah yang kemudian menyebabkan BI tetap mempertahankan kebijakan moneter ketat dan pertumbuhan Indonesia pun melambat.


Kalau kebijakan strategis subsidi diambil tentu pertumbuhan 5,5% sangat mungkin dicapai meskipun ada kenaikan suku bunga The Fed. "Yang harus kita pegang adalah kondisi fundamental kita sendiri," ujar Prasetyantoko kepada KONTAN, Selasa (8/7).

Di sisi lain, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai yang jadi kunci pertumbuhan ekonomi tahun adalah pada investasi. Aktivitas ekspor tidak bisa terlalu diharapkan karena pertumbuhan Amerika belum signifikan. Sementara China sendiri diperkirakan pertumbuhannya masih berada pada kisaran 7%.

Karena itu investasi yang jadi penopang. Pemerintahan baru dalam hal ini harus merealisasikan janji-janjinya yaitu akan mendukung iklim investasi sepertiĀ  mempermudah perizinan usaha. "Jika janji itu diimplementasikan, pertumbuhan bisa mengarah ke 6%," tukas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan