Ekonomi 2017 bisa tumbuh lebih baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi tahun 2017 diperkirakan di atas 5%. Sejumlah ekonom yang dihubungi Kontan.co.id rata-rata memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu di kisaran 5,04%-5,1%. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2017 pada Senin (5/2).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pada kuartal IV-2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,13%. Dengan begitu, diperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,05%, lebih tinggi dari 2016 sebesar 5,02%.

Angka itu didapat dari hasil laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2017 yang masih flat di kisaran 4,93%. Kondisi ini dikonfirmasi oleh masih terbatasnya peningkatan laju inflasi inti. "Penjualan otomotif juga cenderung flat serta tren menurunnya porsi pendapatan rumah tangga yang dialokasikan untuk konsumsi," katanya kepada KONTAN, Minggu (4/2).


Namun di sisi lain, konsumsi pemerintah diperkirakan kembali naik menjadi sekitar 5,2% . Sementara itu investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 6,25%. "Investasi publik masih mendominasi, dimana belanja modal pemerintah tumbuh positif pada kuartal IV-2017," ujar Josua.

Sedangkan pertumbuhan ekspor kuartal IV-2017 diperkirakan naik ditopang oleh tumbuhnya volume. Apalagi ada tren peningkatan harga sejumlah komoditas ekspor.

Hal yang sama dikatakan oleh Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 hanya sekitar 5,05%, meski pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2017 menyentuh 5,12%. "Kalau sepanjang 2017 pertumbuhan ekonomi 5,1%, maka ekonomi kuartal IV-2017 perlu tumbuh 5,3%. Tapi sepertinya berat untuk kuartal IV tumbuh 5,3%," kata Lana.

Optimisme lebih tinggi dikatakan oleh pengamat ekonomi Eric Sugandi dan Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra. Kedua ekonom menyebut, pertumbuhan ekonomi 2017 masih bisa mencapai 5,1%.

Hal itu disebabkan oleh adanya faktor eksternal yang mendukung terutama kenaikan harga minyak dan pertumbuhan ekonomi global yang menjadi pendorong ekspor. "Meski daya beli lemah, pertumbuhan konsumsi masih cukup baik. Selain itu ekspor dan investasi membaik karena kenaikan harga komoditas energi," kata Eric.

Sedang proyeksi Aldian, pertumbuhan ekonomi 2017 bisa mencapai 5,1% didorong oleh belanja pemerintah, investasi, dan ekspor. "Sedangkan konsumsi swasta masih relatif flat," kata dia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo juga memproyeksikan ekonomi tahun lalu tumbuh 5,1% . Menurutnya pertumbuhan ekonomi 5,1% mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia berlanjut dan melewati fase perlambatan. Pada 2015, ekonomi Indonesia tumbuh 4,79% dan naik menjadi 5,02% di 2016. "Tren pertumbuhan tiga tahun ini adalah pemulihan," katanya Jumat (2/2).

Tahun 2018, BI memperkirakan ekonomi RI tumbuh lebih baik lagi di kisaran 5,1%–5,5% seiring membaiknya perekonomian global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati