KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Senior Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hortradero memperkirakan, di tahun depan, penerbitan surat utang baik obligasi maupun sukuk bakal meningkat. Ini mengingat, dalam selama tiga tahun berturut-turut jumlah penerbitan surat utang kerap tembus Rp 100 triliun. "Kita lihat ke depan, tampaknya akan lebih sering penerbitan surat utang. Ini tahun ketiga, dan jumlahnya sudah melewati Rp 100 triliun," jelas Poltak Senin (29/10). Namun, Poltak menilai, jumlah penerbitan surat utang Rp 100 triliun tersebut masih terlampau kecil, jika dibandingkan kredit yang disalurkan perbankan, yang mencapai Rp 5.000 triliun. Harapannya, ke depan itu bisa tumbuh lebih banyak, khususnya dari sisi pendanaan obligasi korporasi.
Ekonomi 2019 diperkirakan melambat, penerbitan obligasi akan tetap marak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Senior Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hortradero memperkirakan, di tahun depan, penerbitan surat utang baik obligasi maupun sukuk bakal meningkat. Ini mengingat, dalam selama tiga tahun berturut-turut jumlah penerbitan surat utang kerap tembus Rp 100 triliun. "Kita lihat ke depan, tampaknya akan lebih sering penerbitan surat utang. Ini tahun ketiga, dan jumlahnya sudah melewati Rp 100 triliun," jelas Poltak Senin (29/10). Namun, Poltak menilai, jumlah penerbitan surat utang Rp 100 triliun tersebut masih terlampau kecil, jika dibandingkan kredit yang disalurkan perbankan, yang mencapai Rp 5.000 triliun. Harapannya, ke depan itu bisa tumbuh lebih banyak, khususnya dari sisi pendanaan obligasi korporasi.