NEW YORK. Menyusul kesepakatan anggaran tahun 2013 Amerika Serikat (AS), sejumlah ekonom optimistis kondisi ekonomi di negara itu akan segera pulih. Optimisme pemulihan ekonomi itu ditunjukkan oleh peningkatan permintaan produk manufaktur, penurunan angka pengangguran, dan peningkatan ekspor yang diperkirakan akan terus terjadi tahun ini.

Indeks manufaktur yang dikeluarkan oleh Tempe Institute for Supply Management, menunjukkan peningkatan. Jika pada November 2012, indeks manufaktur berada di tingkat terendah dalam tiga tahun sebesar 49,5, dalam laporan yang dirilis Kamis lalu (3/1), indeks mengalami peningkatan menjadi 50,7. Sebanyak 17 ekonom yang disurvei Bloomberg pada Desember 2012, juga menyatakan kenaikan indeks manufaktur Amerika menjadi 50,5.

Angka tersebut menunjukkan bahwa industri manufaktur di AS akan kembali meningkatkan ekspansi pada 2013. Indeks angka 50 menunjukkan garis batas antara ekspansi dan kontraksi. "Ekonomi Amerika Serikat memulai tahun 2013 dengan catatan angka yang cukup kuat," kata  Tim Quinlan, Ekonom Wells Fargo Securities LLC.

Munculnya kembali optimisme pasar terlihat dari rebound harga perumahan AS dan perkiraan pertumbuhan yang stabil. Kesepakatan undang-undang fiskal 2013 oleh Konggres AS pada Selasa lalu (2/1) telah mengerek indeks Standard & Poor’s 500 sebesar 2,5%, yang merupakan tertinggi sejak 20 Desember 2011. Kenaikan itu dipimpin oleh saham General Electric Co.

Quinlan mengatakan, produsen yang selama ini menahan belanja modal karena menunggu kesepakatan anggaran akan mulai berekspansi kembali. "Ada permintaan dalam perekonomian," katanya. Kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi AS akan lebih besar pada 2013, dari selama ini sebesar 12%. Pertumbuhan cepat terutama pada industri otomotif.

Seperti diketahui, setelah melalui drama yang panjang, Kongres AS meloloskan UU anggaran negara tahun 2013 pada Selasa lalu. Kesepakatan itu menandai berakhirnya kekhawatiran pemotongan belanja negara dan kenaikan pajak secara otomatis senilai US$ 600 miliar. Kondisi itu bisa memicu tebing fiskal atau fiscal cliff yang menyebabkan AS kembali masuk ke jurang resesi ekonomi.

Setidaknya ada 10 poin penting dalam isi UU tersebut. Antara lain, menunda pemangkasan otomatis anggaran belanja sesi pertama selama dua bulan dan menaikkan pendapatan sebanyak US$ 620 miliar selama 10 tahun melalui serangkaian kenaikan pajak pada warga kaya.

Selain itu, menetapkan secara permanen pemangkasan pajak bagi keluarga berpenghasilan di bawah US$ 450.000 dan individu berpendapatan di bawah US$ 400.000. Sementara warga yang berpenghasilan di atas itu harus menanggung kenaikan pajak dari batas atas 35%  menjadi 39,6%.

Poin lain adalah penetapan kenaikan pajak keuntungan investasi dan dividen dari 15% menjadi 20% dan membatasi insentif pengecualian pajak personal serta pengurangan pajak rumahtangga berpenghasilan US$ 300.000 ke atas, atau individu berpenghasilan US$ 250.000 ke atas. Lalu, menaikkan pajak tempat tinggal dari 35% menjadi 40% untuk rumah tinggal senilai lebih dari US$ 10 juta.

Inggris dan China pulih

Tidak hanya industri manufaktur AS yang diharapkan segera pulih pada tahun ini. Di tengah penurunan industri manufaktur di Zona Euro, sektor manufaktur di Inggris secara tidak terduga mampu tumbuh dengan laju tercepat dalam 19 bulan terakhir. Laporan Markit Economics dan the Chartered Institute of Purchasing and Supply menunjukkan, pada Desember 2012, indeks manufaktur di Inggris naik dari 49,2 pada November 2012 menjadi 51,4 pada Desember 2012.

Perekonomian China juga menunjukkan perbaikan. Laporan  HSBC Holdings Plc dan Markit Economics menunjukkan, manufaktur China pada Desember 2012 berada di laju tercepat dalam 19 bulan terakhir. Biro Statistik Nasional China dan Federasi Logistik China melaporkan indeks pembelian manajer non-manufaktur China juga naik 56,1 pada Desember 2012.  

Editor: Uji Agung Santosa