Ekonomi AS diramal melambat, harga minyak turun



SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kembali ditransaksikan menurun, Selasa (30/7). Dengan demikian, penurunan harga minyak sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran September turun sebesar 38 sen menjadi US$ 104,17 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.45 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 104,28 per barel. Penurunan harga minyak terjadi sebelum dirilisnya data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diramal melambat pada kuartal dua. "Outlook perekonomian AS sepertinya masih melambat. Jika data PDB AS masih di kisaran konsensus, harga minyak kemungkinan akan terus melemah. Sepertinya sentimen yang bisa mengangkat harga minyak adalah ketegangan politik yang terjadi di Timu Tengah," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.  Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 21 sen atau 0,2% menjadi US$ 107,24 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie