KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi bereaksi negatif terhadap penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS) di bulan Januari 2024. Perbaikan kondisi ekonomi ini tercermin dari naiknya PMI manufaktur dan jasa masing-masing menjadi 50,3 dan 52,9, dari bulan Desember 2023 yang masing-masing di 47,9 dan 51,4. Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi melihat, pasar khawatir penguatan PMI tersebut akan mendorong The Fed untuk menunda pemangkasan suku bunga menjadi kuartal II-2024, yakni Mei atau Juni dari sebelumnya di Maret 2024. Saat ini, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret turun menjadi 40%, dari sebelumnya 60%. Akibatnya, yield US Treasury (UST) tenor 10 tahun naik sebesar 5 bps menjadi 4,18%. Namun, reaksi pasar saham cenderung mixed yang terlihat dari penurunan indeks Dow Jones sebesar 0,3%, indeks S&P 500 naik 0,1%, dan Nasdaq terkerek 0,4%.
Ekonomi AS Kuat, Pasar Obligasi Bereaksi Negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi bereaksi negatif terhadap penguatan ekonomi Amerika Serikat (AS) di bulan Januari 2024. Perbaikan kondisi ekonomi ini tercermin dari naiknya PMI manufaktur dan jasa masing-masing menjadi 50,3 dan 52,9, dari bulan Desember 2023 yang masing-masing di 47,9 dan 51,4. Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi melihat, pasar khawatir penguatan PMI tersebut akan mendorong The Fed untuk menunda pemangkasan suku bunga menjadi kuartal II-2024, yakni Mei atau Juni dari sebelumnya di Maret 2024. Saat ini, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Maret turun menjadi 40%, dari sebelumnya 60%. Akibatnya, yield US Treasury (UST) tenor 10 tahun naik sebesar 5 bps menjadi 4,18%. Namun, reaksi pasar saham cenderung mixed yang terlihat dari penurunan indeks Dow Jones sebesar 0,3%, indeks S&P 500 naik 0,1%, dan Nasdaq terkerek 0,4%.