Ekonomi AS Lesu, Sekar Bumi (SKBM) Bidik Pasar Ekspor Baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen makanan beku, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) membidik pasar ekspor baru. Hal tersebut menyusul imbas kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS). Direktur PT Sekar Bumi Tbk Howard Ken Lukmito mengatakan, SKBM optimistis perluasan pasar terutama untuk produk makanan olahan bisa meningkat. 

Guna menghadapi situasi pasar global saat ini dan untuk antisipasi dampak yang lebih luas, SKBM sedang fokus mengembangkan inovasi produk makanan beku lainnya, termasuk juga pengembangan negara tujuan ekspor.

Dia tak menampik bahwa khusus untuk ekspor, Amerika Serikat memang masih menjadi pasar tujuan utama produk makanan olahan SKBM saat ini. Sekar Bumi telah mendapatkan izin sebagai approved-supplier supermarket (retailer) besar di Amerika Serikat, seperti Walmart, Costco, Kroger, Ahold, Publix, Aldi, Woolworths, dan sebagainya. 


Adapun komposisi penjualan ekspor SKBM saat ini masih mayoritas ke AS, diikuti negara Jepang, Australia, dan negara Asia lainnya. 

Baca Juga: Tambah Modal Kerja, Tera Data Indonusa (AXIO) Ubah Penggunaan Dana IPO

Namun Sekar Bumi tetap optimis bahwa produk makanan olahan dapat terus berkembang dengan kreasi dan inovasi produk-produk baru yang menarik dan diminati konsumen.

Saat ini produk SKBM telah masuk ke Hong Kong dan Macau, di samping itu terus mencoba penetrasi ke mainland China. Serta, berencana mengikuti pameran-pameran di Timur Tengah di tahun depan guna mempercepat penetrasi ke pasar tersebut.

"Sudah ada pembicaraan dan kami harapkan bisa terealisasi segera di tahun 2023," ucap Harry kepada Kontan.co.id, Sabtu (23/10).

Harry bilang, di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu, memang pertumbuhan penjualan tidak seagresif tahun lalu. Namun, dia tetap optimis setidaknya bisa mempertahankan pencapaian di tahun lalu.

Baca Juga: Penjualan Garuda Metalindo (BOLT) Tumbuh 23,27% hingga Kuartal III 2022

Terhitung sejak lima tahun lalu, penjualan produk makanan olahan SKBM naik lebih dari 100%. Pada tahun 2017, nilai penjualan SKBM sebesar Rp 1,8 triliun, sedangkan pada tahun 2021, nilai penjualan mencapai Rp 3,85 triliun.

Dari laporan keuangan per Juni 2022, SKBM mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun tumbuh 16,47% dalam periode yang sama secara tahunan. Dari situ, penjualan ekspor hasil produksi terpantau sebesar Rp 1,99 triliun, sisanya merupakan penjualan lokal hasil produksi senilai Rp 71,70 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi