Ekonomi Australia kokoh, S&P pasang rating AAA



MELBOURNE. Australia masih sehat. Setidaknya itu menurut lembaga pemeringkat Standard & Poor’s yang kembali melabeli negeri kanguru dengan rating AAA.

S&P menyatakan Australia punya kemampuan menyerap tekanan besar ekonomi dan finansial. Namun, daya tahan Aussie itu menjadi moderat karena ketergantungannya kepada ekspor komoditas, ketidakseimbangan eksternal, dan utang masyarakat yang tinggi.

S&P memberikan outlook stabil dalam laporan yang dirilis hari ini.


“Ekonomi Australia berkinerja cukup baik di tahun fiskal yang berakhir 30 Juni 2012, seiring ekspor tambang dan investasi swasta di pertambangan dan LNG yang menutup pelemahan konsumsi domestik dan ekspor yang turun terpengaruh dollar Australia yang kuat,” ujar analis S&P Kyran Curry.

Australia berhasil menghindari resesi selama 21 tahun terakhir. Ini berkat berkah dari booming komoditas. Namun, ini juga yang menjadi risiko yang ia hadapi sekarang.

Curry menyoroti bahwa Australia menghadapi risiko dengan ketergantungan perdagangannya dengan China.

Saat permintaan komoditas dari China terus menyusut, ekonomi Australia akan terganggu. Ini juga akan mempengaruhi pasar tenaga kerja dan propertinya.

Biar begitu, S&P masih melihat anggaran pemerintah Australia dalam kondisi baik. Menurut riset itu, defisit anggaran tahun ini sebesar 2,5% dari pendapatan domestik bruto (PDB). Namun pada 2015, defisit anggaran akan berbalik arah menjadi surplus.

S&P juga memprediksi rasio utang terhadap PDB juga dalam tren menurun.

“Keuangan publik Australia akan terus menahan tekanan finansial dan ekonomi. Konsensus menyatakan kebijakan anggarannya masih prudent,” jelas S&P.

Sejauh ini Australia juga masih mendapat rating teratas dari Moody’s dan Fitch Ratings.

Editor: