KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) masih mampu mencetak kinerja yang moncer meskipun berada di tengah pandemi. Emiten semen pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 1,54 triliun hingga kuartal ketiga 2020. Realisasi tersebut melonjak 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,29 triliun. Namun, SMGR tercatat mengalami penurunan kinerja
top line. Per kuartal ketiga 2020, pendapatan bersih
SMGR menurun 8,9% secara tahunan menjadi Rp 25,63 triliun. Dari sisi volume, tercatat volume penjualan SMGR Group hingga 9 bulan pertama 2020 sebesar 29,13 juta ton atau menurun 2,9% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 30,01 juta ton.
Corporate Secretary Semen Indonesia Group (SIG) Vita Mahreyni mengatakan, peningkatan kinerja keuangan dicapai melalui berbagai inisiatif strategis, baik
cost leadership, integrasi berbagai fungsi strategis, serta penurunan beban bunga setelah program
refinancing yang dilaksanakan pada semester kedua tahun lalu.
Baca Juga: Laba Semen Indonesia (SMGR) naik 19% di tengah pandemi, simak rekomendasi sahamnya Efisiensi ini pun terlihat dari beban pokok pendapatan yang turun 11,5% menjadi sebesar Rp 17,39 triliun. Hal ini merupakan buah manis SMGR dengan menjaga efisiensi biaya, seperti pengelolaan bahan baku dengan optimalisasi komposisi bahan baku dan bahan penolong, integrasi pemasaran, distribusi, dan fungsi pengadaan, serta memanfaatkan limbah industri sebagai alternatif sumber bahan baku. SMGR pun dinilai masih memiliki prospek yang cerah. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan tahun depan industri semen akan kembali bertumbuh, disokong oleh pemulihan sektor properti terlebih dahulu dan selanjutnya disusul oleh sektor infrastruktur yang anggarannya direncanakan naik. Mengutip pemberitaan sebelumnya, pada Agustus 2020 kemarin, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan mengalokasikan Rp 414 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada tahun depan. Anggaran infrastruktur tersebut naik dari anggaran di tahun ini yang hanya Rp281,1 triliun.
Baca Juga: Lewat efisiensi, laba Semen Indonesia (SMGR) bisa terdongkrak di kuartal III Presiden menyebut, dana tersebut utamanya akan digunakan untuk infrastruktur yang bisa memulihkan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19. ”Kedua hal ini tentunya akan menjadi perbaikan untuk emiten-emiten semen, khususnya SMGR,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (5/11).
Hanya saja, di sisa tahun ini, Herditya memperkirakan pertumbuhan penjualan semen akan cenderung melambat disebabkan saat ini sudah memasuki musim penghujan. Dus, hal tersebut diperkirakan dapat menurunkan penjualan semen SMGR di pasar dalam negeri. Untuk saham SMGR, Herditya memasang target di area harga Rp 10.000-Rp 10.300. Para pelaku pasar bisa
trading buy untuk saham
SMGR. Pada perdagangan hari ini, saham SMGR ditutup menguat 9,04% ke level Rp 9.950. Namun sejak awal tahun, saham emiten penghuni indeks Kompas100 ini masih terkoreksi hingga 17,08%.
Baca Juga: Meski pendapatan turun, laba SMGR masih bisa naik dua digit di kuartal III Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati