Roda perekonomian dalam negeri bakal semakin berat berputar. Memasuki paruh kedua tahun ini, laju pertumbuhan ekonomi tertahan sejumlah faktor eksternal. Terutama, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) dan perang dagang AS–China. Padahal di paro pertama, ekonomi nasional punya peluang tumbuh hingga 5,2%. Faktor musiman bulan puasa dan Lebaran jadi salah satu pendorong pertumbuhan. Kinerja ekspor juga meningkat 10,03% jadi US$ 88,02 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan impor yang melonjak 23,1% menjadi US$ 89,04. Memang, lonjakan impor ini membuat neraca perdagangan negara kita minus di semester I 2018. Tapi, lonjakan impor juga berarti daya beli masyarakat menguat.
Ekonomi berat
Roda perekonomian dalam negeri bakal semakin berat berputar. Memasuki paruh kedua tahun ini, laju pertumbuhan ekonomi tertahan sejumlah faktor eksternal. Terutama, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) dan perang dagang AS–China. Padahal di paro pertama, ekonomi nasional punya peluang tumbuh hingga 5,2%. Faktor musiman bulan puasa dan Lebaran jadi salah satu pendorong pertumbuhan. Kinerja ekspor juga meningkat 10,03% jadi US$ 88,02 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan impor yang melonjak 23,1% menjadi US$ 89,04. Memang, lonjakan impor ini membuat neraca perdagangan negara kita minus di semester I 2018. Tapi, lonjakan impor juga berarti daya beli masyarakat menguat.