KONTAN.CO.ID - BEIJING. Keuntungan perusahaan China mengalami kontraksi pada bulan Agustus 2019 setelah naik tipis di bulan sebelumnya. Ini menunjukkan tekanan baru pada neraca perusahaan karena permintaan domestik masih lemah kibat perang perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) yang berlarut-larut. Keuntungan industri China turun 2% pada Agustus 2019 dari tahun sebelumnya menjadi 517,8 miliar yuan (US$ 72,59 miliar), menurut data yang dirilis Biro Statistik Nasional (NBS) pada Jumat (27/9). Bulan sebelumnya, perusahaan China mencatatkan kenaikan laba 2,6%. Baca Juga: Petinggi The Fed ini ungkap sejumlah ancaman yang menghadang ekonomi AS
Keuntungan industri telah melambat sejak paruh kedua tahun 2018, meskipun sempat rebound sementara. Ini karena pertumbuhan ekonomi China tergelincir ke level terendah di hampir 30 tahun terakhir. Harga produsen, satu barometer utama permintaan domestik dan indikasi profitabilitas, mencatat penurunan tajam dalam tiga tahun terakhir di bulan Agustus lalu. Untuk Januari-Agustus 2019, industri China memperoleh keuntungan 4,02 triliun yuan, turun 1,7% yoy. "Kontraksi pada Agustus 2019 terutama disebabkan penjualan yang melambat dan jatuhnya harga produsen," kata Zhu Hong, seorang pejabat di biro statistik dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters. Baca Juga: Mayoritas bursa Asia memerah terseret sentimen politik AS dan kekhawatiran resesi Keuntungan industri yang lemah di Agustus sejalan dengan permintaan baik di dalam maupun luar negeri yang juga loyo.