KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemulihan ekonomi China terus melanjutkan perbaikannya terindikasi dari melonjak jasa ke level tertinggi pada Maret 2023. PMI Jasa Caixin naik ke level 57,8 dari 55 di Februari seiring dengan permintaan domestik naik dan permintaan rumah juga membaik.

“Pembacaan layanan yang kuat menunjukkan konsumsi tetap solid dan akan terus menjadi pendorong pemulihan ekonomi," kata Zhou Hao, kepala ekonom di Guotai Junan International Holdings, mengutip Bloomberg, Kamis (6/4). 

Survei Caixin berfokus pada perusahaan yang lebih kecil dibandingkan dengan PMI layanan resmi, yang minggu lalu melonjak menjadi 56,9 menjadi rekor tertinggi. Keseluruhan indeks non-manufaktur resmi, yang mengukur aktivitas di sektor jasa dan konstruksi, mencapai 58,2, level terkuat sejak Mei 2011.

Baca Juga: 10 Negara Berkembang Ini Menghadapi Krisis Utang Akut

“Akhir dari pembatasan Covid Zero telah menghasilkan pemulihan – tetapi kemajuannya tidak merata. Kami masih berpikir pertumbuhan China akan meningkat dan mengalahkan target konservatif pemerintah sebesar 5% untuk tahun 2023,” papar Ekonom Bloomberg Chang Shu dan Eric Zhu. 

Ekonom Senior Caixin Insight Group Wang Zhe menyatakan pasokan dan permintaan layanan berkembang pesat bulan lalu. Pasar kembali normal dengan cepat setelah gelombang infeksi Covid-19 terbaru mereda sehingga memicu penawaran dan permintaan.

Beberapa sub-pengukur dalam survei Caixin menunjukkan peningkatan pada bulan Maret, dengan sub-pengukur untuk aktivitas bisnis dan total bisnis baru berkembang mencapai level tertinggi sejak November 2020.

“Ukuran untuk pesanan ekspor baru mencatat pembacaan terbaik sejak pencatatan dimulai pada September 2014,” kata Caixin.

Petunjuk lain untuk arah pemulihan, survei bank sentral yang dirilis minggu ini menunjukkan konsumen China melaporkan peningkatan pendapatan mereka untuk pertama kalinya dalam setahun.

Indeks sentimen pendapatan Bank Rakyat China sebagai ukuran apakah pendapatan rumah tangga tumbuh  berada di 50,7 pada kuartal pertama. Nilai itu naik di atas angka 50 yang menandakan ekspansi. Data tersebut didasarkan pada jajak pendapat dari 20.000 deposan di seluruh negeri.

Namun, level itu masih di bawah tingkat pra-pandemi, menunjukkan pemulihan ekonomi membutuhkan lebih banyak dukungan kebijakan. Sementara pengalaman rumah tangga di pasar kerja lebih baik dari kuartal sebelumnya, ukuran dalam survei PBOC tetap di bawah 50 yang artinya menunjukkan prospek yang memburuk secara keseluruhan.

Baca Juga: Industri Properti China Menunjukkan Tanda-tanda Bangkit

Prospek pasar tenaga kerja juga tetap lemah. PMI ketenagakerjaan resmi untuk bulan Maret yang dirilis minggu lalu menunjukkan kontraksi dalam sentimen perekrutan bisnis.

Secara terpisah, indeks profitabilitas bisnis PBOC, berdasarkan survei terhadap 5.000 perusahaan, turun ke level terlemah sejak awal pandemi pada tahun 2020.

“Dengan tekanan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung, para pembuat kebijakan perlu tetap fokus dalam hal dukungan kebijakan,” tulis ekonom di HSBC Holdings Plc.

Editor: Herlina Kartika Dewi