Ekonomi China stabil, harga minyak mulai mendaki



SEOUL. Harga minyak dunia hari ini (1/10) naik. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran November naik sebanyak 68 sen menjadi US$ 45,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 12.41 waktu Seoul, harga kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 45,72 per barel.

Pada Rabu (30/9), harga kontrak minyak turun 14 sen menjadi US$ 45,09 per barel.

Kenaikan harga minyak terjadi di tengah sinyal perekonomian China yang stabil dan melambatnya produksi minyak Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC).


Asal tahu saja, indeks manufaktur China yang resmi dirilis pagi ini. Berdasarkan data Badan Statistik Nasional China, purchasing managers index (PMI) naik menjadi 49,8 pada September. Sebagai perbandingan, hasil survei Bloomberg ke sejumlah ekonom memprediksi kenaikan sebesar 49,7, sama dengan Agustus. Sekadar mengingatkan, angka PMI di bawah level 50 mengindikasikan adanya kontraksi.

Laporan ini memberikan sinyal bahwa kebijakan pemangkasan suku bunga bank sentral sebanyak lima kali sejak November tahun lalu serta penggelontoran anggaran infrastruktur pemerintah yang mulai berjalan, membantu menstabilkan kembali ekonomi China.

Sementara, OPEC memproduksi sekitar 32 juta barel minyak per hari pada September. Angka tersebut turun 0,7% dibanding bulan sebelumnya.

"Data manufaktur China setidaknya semakin membaik ketimbang bulan sebelumnya. Hal ini faktor positif bagi harga minyak. Dengan posisi harga minyak berada di bawah US$ 50 per barel, ada kemungkinan besar produksi minyak Amerika akan terus tertekan," jelas Kang Yoo Jin, analis komoditas NH Investment & Securities Co di Seoul.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 0,9% menjadi US$ 48,78 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie