Ekonomi China tumbuh, aussie ikut kuat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi China kuartal IV-2017 yang melewati ekspektasi membuat dollar Australia menguat. Buktinya, aussie berhasil unggul terhadap sebagian besar mata uang utama dunia.

Kamis (18/1), per pukul 17.50 WIB, pasangan AUD/USD menanjak 0,12% ke level 0,7980. Sementara pasangan kurs GBP/AUD terkoreksi 0,09% menjadi 1,7339.

Keperkasaan dollar Australia ini dimulai setelah Biro Statistik China mengumumkan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2017 mencapai 6,8%. Angka ini di atas ekspektasi pasar yang hanya 6,7%. Australia kecipratan sentimen positif karena merupakan salah satu mitra dagang utama China.


Padahal, aussie sempat kesulitan menguat lantaran data ekonomi dalam negerinya kurang menarik. Contoh, tingkat pengangguran Australia di Desember 2017 naik ke level 5,5%. Padahal pada bulan sebelumnya, tingkat pengangguran hanya 5,4%.

Memang, pembukaan lapangan kerja di Negeri kanguru ini berhasil melebihi perkiraan, yakni mencapai 34.700 pos. Namun, angka tersebut masih lebih rendah ketimbang realisasi bulan sebelumnya, yakni mencapai 63.600 pos.

Meski begitu, sentimen ekonomi China bisa mengangkat kurs aussie menguat terhadap dollar Amerika Serikat. Padahal, di saat yang sama, indeks dollar AS mulai naik.

Tapi sentimen negatif kebijakan pengetatan moneter di Uni Eropa dan Inggris membuat kurs dollar AS tertekan terhadap dollar Australia. "Nilai tukar dollar Australia terseret kenaikan ekonomi China yang besar, hal ini berpengaruh pada impor negara tersebut dan membuat aussie menguat," kata Research and Analyst Finex Berjangka Nanang Wahyudin, kemarin.

Dia memprediksi keunggulan AUD bertahan lama. Karena the greenback bakal semakin tertekan jika Bank of Canada (BoC) merealisasikan kenaikan suku bunga.

Keperkasaan aussie pun terlihat di hadapan poundsterling. Perombakan kabinet yang dilakukan Perdana Menteri Inggris Theresa May ternyata membuat kurs poundsterling loyo. "Reshuffle kabinet sudah selesai, tapi pelaku pasar menilai tidak ada perubahan besar," jelas Analis Astronacci International Anthonius Edyson.

Tekanan ke poundsterling cukup dalam. Alhasil, pairing GBP/AUD masih berpotensi melemah hari ini.

Tapi nilai tukar dollar Australia masih melemah 0,08% terhadap euro ke posisi 1,5302. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, fundamental euro saat ini cukup kuat, lantaran rilis notulen rapat European Central Bank (ECB) pekan lalu memberi sinyal ekonomi zona euro yang kuat.

Ini terlihat dari pengurangan stimulus. "Pejabat ECB juga mulai merubah komunikasi mereka dan mulai membicarakan arah suku bunga," jelas Alwi. Kondisi tersebut yang membuat euro diburu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini