KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data ekonomi Indonesia kuat. PT Danareksa Investment Management (DIM) memproyeksikan level indeks harga saham gabungan (IHSG) naik ke rentang 6.500-7.300. Herman Tjahjadi,
Chief Investment Officer PT Danareksa Investment Management mengatakan
outlook ekonomi 2022 adalah Indonesia semakin siap untuk menjalani perbaikan ekonomi. "Kami optimistis tahun 2022 fundamental ekonomi Indonesia semakin positif," kata Herman, Selasa (16/11). Sentimen positif yang mendukung adalah pandemi covid-19 yang mulai terkendali dan statusnya kemungkinan akan menurun menjadi endemi di 2022.
Selain itu, para pelaku bisnis juga akan kembali melakukan investasi (
capital expenditure) secara bertahap. Semua hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit (l
oan growth) yang semakin meningkat perlahan tapi pasti pada level 2% YoY di bulan September lalu dibanding 1% YoY di bulan Agustus.
Baca Juga: 2021 Jadi tahun penuh rekor bagi pasar modal domestik Herman mengatakan ketika
loan growth semakin positif maka pertumbuhan ekonomi juga akan semakin baik ke depannya. Herman memproyeksikan di tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kisaran 4.5%-5%, inflasi 2,2%-3,3%, dan rupiah kisaran 14.100-14.700. "Inflasi di tahun depan akan naik tetapi masih dalam rentang yang wajar dan terkontrol," kata Herman. Lebih jauh lagi, tol-tol baru yang sudah atau akan mulai beroperasi di 2022 akan menjadi katalis positif juga dalam menurunkan biaya logistik/transportasi. Kemajuan dalam
e-commerce juga akan sangat membantu para UMKM untuk meningkatkan penjualan mereka secara
online. Perizinan dalam dunia usaha juga menjadi lebih baik melalui
omnibus law yang telah disahkan di akhir 2020 lalu. Dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang positif, Hemran mengatakan DIM akan fokus memilih saham dari sektor
syclical yang memiliki potensi pertumbuhan, seperti perbankan. "Sektor perbankan menarik karena kredit tumbuh kami juga akan seleksi pemilihan antara bank digital dan konvensional," kata Herman. Selain itu, melambungnya harga komoditas juga membantu penjualan properti dan otomotif, sehingga kedua sektor tersebut juga menarik.
Baca Juga: IHSG ditutup menguat 0,53% ke 6.651, ini saham top gainers dan losers di indeks LQ45 Sekedar informasi, DIM memiliki tiga produk fokus reksadana saham, yaitu Reksadana Mawar untuk
Large Cap, Konsumer 10 untuk All Cap, dan Fokus 10 untuk Small Cap. Untuk investor yang lebih nyaman berinvestasi ke dalam saham-saham
blue-chip, pihaknya rekomendasikan untuk berinvestasi di Mawar. "Untuk investor yang lebih agresif dan bisa mentolerir volatilitas dari saham-saham yang berkapitalisasi pasar kecil, Fokus 10 adalah produk yang tepat. Dan untuk investor yang berada di tengah-tengah, kami merekomendasikan untuk berinvestasi pada Konsumer 10," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi