KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi menargetkan perolehan kontrak baru yang lebih tinggi untuk tahun 2022 dibanding target kontrak baru 2021. Akan tetapi, ada juga yang masih memasang target minimum sama seperti tahun 2021. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) misalnya menargetkan kontrak baru tahun 2022 di kisaran Rp 35 triliun-Rp 40 triliun. Sementara itu, target kontrak baru WIKA untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp 35 triliun. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, perusahaan meyakini bahwa tahun 2022 merupakan momentum pemulihan ekonomi. "WIKA juga melihat beberapa peluang pasar selain dari infrastruktur, diantaranya adalah proyek energi dan industrial plant," kata Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/1).
Oleh sebab itu, ia berharap kasus Covid-19 akan tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan kembali. Pasalnya, kenaikan kasus Covid-19 dapat membuat pembatasan kegiatan masyarakat kembali diberlakukan yang pada akhirnya akan menahan belanja pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Baca Juga: Pengendali Cashlez Worldwide Indonesia Jual 10 Juta Saham CASH Tak mau kalah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan nilai kontrak baru tahun 2022 antara Rp 25 triliun-Rp30 triliun, naik dari tahun 2021 yang sebesar Rp 20,45 triliun. SVP Corporate Secretary WSKT Ratna Ningrum mengatakan, mayoritas kontrak baru akan berasal dari proyek pemerintahan, anak perusahaan, dan swasta. Ke depannya, Waskita juga akan fokus dalam menyelesaikan ruas-ruas jalan tol eksisting perusahaan. "Waskita juga akan lebih selektif dalam memilih proyek yang akan dikerjakan," ucap Ratna. Hal ini seiring dengan program transformasi bisnis Waskita. Sebagaimana diketahui, ke depannya Waskita akan melakukan refocusing bisnis dengan kembali ke kompetensi intinya sebagai kontraktor. Direktur Utama WSKT Destiawan Soewardjono menekankan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini dilakukan demi memperbaiki kinerja keuangan dan operasional perusahaan. "Manajemen optimistis dapat meraih target kontrak baru 2022, terutama dengan support likuiditas Waskita Karya yang jauh lebih baik serta dukungan dari pemerintah berupa fasilitas pinjaman sindikasi bank Himbara dengan penjaminan pemerintah, penerbitan obligasi/sukuk, dan aksi korporasi rights issue,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/1). Baca Juga: Trisula Textile (BELL) Andalkan Kombinasi Penjualan Online dan Offline di 2022